Mengenal Lebih Dekat Kompol Mukhlason, Dari Atlet Nasional Judo Sampai Perwira Polri
REFORMASINEW.COM // KEDIRI. Nama Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason, sangat populer di kalangan jurnalis, tokoh agama, tokoh masyarakat, pesilat dan di kalangan masyarakat umum. Selain mantan atlet beladiri judo, ia juga sosok polisi yang dikenal memiliki segudang prestasi dan program inovatif.
Perwira menengah Polri berusia 57 tahun ini, pada Agustus 2023 meraih prestasi juara 1 sebagai Kapolsek terbaik Siap Semeru se Jawa Timur dari 654 Kapolsek jajaran di Polda jatim.
Mukhlason di masa kecilnya sudah menjadi anak yatim tatkala duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar ( SD ), karena ayahnya telah wafat. Sejak itu dirinya harus bekerja keras membantu ibunya agar bisa terus bersekolah. Sejak kecil Ia memang bercita – cita menjadi Polisi, dan sempat berubah haluan tatkala Ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ( SMP ).
Ketika SMP, Ia bercita – cita menjadi seorang guru. Beberapa tahun kemudian, ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas ( SMA ), Ia menorehkan suatu prestasi di bidang beladiri Karate.
Berkat prestasi di bidang beladiri karate inilah yang memuluskan dirinya masuk anggota Korp Bhayangkara. Pendidikan pertamanya di SPN Bangsal, Mojokerto, Jatim. Di SPN Mojokerto ini Ia ditugaskan menjadi instruktur beladiri dan menembak.
“ Saya memang awalnya bercita – cita menjadi guru, tapi manusia hanya bisa berencana, Tuhan mengantarkan saya untuk menjadi polisi, keduanya adalah profesi mulia yang memang saya idamkan. Dan dua profesi itu akhirnya melekat pada diri saya, ya sebagai polisi ya sebagai guru, maksudnya mengajar polisi waktu di SPN Mojokerto,” kata Mukhlason menceritakan kisahnya dengan nada semangat sembari tersenyum.
Setiap kegiatan di lapangan, mukhlason menjadi daya tarik tersendiri, khususnya bagi awak media. Beragam aktivitas kreatifnya, selalu menjadi trending pemberitaan media massa. Selain memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi, pria kelahiran Mojokerto Jawa timur ini juga sangat tegas dan responsif ketika mengungkap kasus kejahatan.
Oleh sebab itu jangan heran jika mendapati bapak 4 orang anak ini sering mengunjungi masyarakat secara tiba-tiba tanpa melalui pemberitahuan terlebih dahulu.
Ditemui di Kantornya, Polsek Mojoroto, pada Jumat ( 05/07/2024 ), Kompol Mukhlason menceritakan satu kisah yang mungkin tidak banyak orang tahu dalam perjalanan karirnya selama dirinya menjadi abdi negara, yaitu, ketika dirinya menjabat sebagai Kapolsek Trawas, salah satu Polsek dalam jajaran Polres Mojokerto.
“ Dulu waktu itu sedang mengungkap kasus pembegalan, hanya bermodalkan filing, saya berhasil menangkap enam orang pelaku pembegalan, walaupun satu orang berhasil melarikan diri,” ungkapnya bangga.
Sedikit mengingat ketika Ia beberapa bulan baru menjabat sebagai Kapolsek Mojoroto. Saat itu Ia mendapat laporan dari warga yang kehilangan “ becak kayuh “ – nya.
Secara spontan, korban diajak oleh Mukhlason mendatangi salah satu lapak penjual becak kayuh. Di sana korban disuruh milih becak kayuh mana yang ia sukai dan ingini. Beberapa saat, setelah korban memilih salah satu becak kayuh yang dirasa cocok, sejurus kemudian becak kayuh itu dibeli oleh Mukhlason untuk diberikan kepada korban.
“ Waktu itu saya dilapori sama salah satu warga bahwa dirinya kehilangan becak kayuh yang ia parkir di teras rumahnya, tanpa fikir panjang saya langsung pergi bersama korban untuk membeli becak kayuh baru untuk saya berikan kepada korban, maksud saya agar korban tetap bisa mengais rejeki atau bekerja, karna becak kayuh yang dicuri itu adalah satu – satunya alatnya mencari nafkah dan becak kayuh itu juga warisan dari mendiang orang tuanya,” tutur Mukhlason sambil tersenyum saat mengingat pengalamannya dulu.
Perwira Polri penghobi bermain sepak bola di masa mudanya ini menceritakan, Ia memulai karirnya di kepolisian pada tahun 1987/1988 kemudian baru pada tahun 2003 atau 16 tahun kemudian dirinya menjadi perwira.
Namun, pangkat dan jabatan yang diraihnya tak membuatnya tinggi hati. Selalu tersenyum dan ceria menjadikan sosoknya sebagai energi positif bagi setiap orang yang berada di dekatnya.
Setelah menjadi perwira Polri, pertama kalinya Ia ditempatkan ( dinas ) di Polwil Madiun. Kemudian berbagai wilayah di Jawa Timur pun pernah Ia tempati, antara lain, Polres Ngawi, Polres Probolinggo, Polres Mojokerto, Polres Kediri, Polresta Sidoarjo, dan sekarang di Polres Kediri Kota.
Kini, mantan atlet Nasional Judo ini bertugas di Polsek Mojoroto, menjabat sebagai Kapolsek, dan sudah berjalan 2,5 tahun. Di momen HUT Bhayangkara ke 78 ini dirinya berharap Polri makin dicintai masyarakat.
Pewarta: ag/sw